Sekolah Lacak siswa pakai GPS

Minggu, 27 Februari 2011
California-Sebuah sekolah di kawasan Anaihem,California,memilik metode baru untuk mencegah siswanya bolos sekolah.Pihak sekolah akan mencari tahu keberadaan siswa mereka menggunakan alat pelacak berbasis Global Polisitines System(GPS).

Kenaikan angka pembolosan sangat signifikan di california membuat sekolah melibatkan teknologi dalam usaha mereka menjaga para siswa tetap disekolah.

"Cara ini adalah kesempatan terakhir kami utnuk membantu supaya anak-anak ini tetap dikelas selama pelajaran sekolah adalah hal yang baik"ujar kristen.

Alat pelacak ini diwajibkan siswa melaporkan keberadaan mereka dengan mengirimkan pesan singkat(sms)lima kali sehari.Jadwal sms terakhir adalah pukul delapan malam.

Direktur keamanan sekolah Anaihem Rick marten menyampaikan, unik pelacak ini akan melakukan 
 pengecekan fakta dari isi sms siswa."Jadi ketika siwa berkata ,"Saya disekolah,"tapi GPS  menunjukan posisi ditempat lain,hal itu jelas dia tidak ditempatnya.kamipun harus kemana mencari mereka." ujar rick menerangkan.

Dalam percobaan awal, 75 siswa dengan catatan membolos empat kali atau lebih diberikan alat pelacak ini. Program ini melibatkan AIM Truancy Solutions sebagai rekan kerja sama. Direktur Regional AIM Miller Sylvan menjelaskan, unit pelacak tidak akan menempel pada tubuh siswa.

"Kami tidak ingin membuat stigma pada para siswa dengan memaksa mereka mengenakan gelang pelacak di pergelangan kaki mereka. Para siswa hanya diminta membawa alat ini, dan memasukkan kode tertentu secara periodik," kata Miller.

Sekolah-sekolah lainnya di seluruh negeri telah berpartisipasi dalam program serupa dan menunjukkan keberhasilan yang cukup signifikan. Namun, para orangtua menunjukkan kekhawatiran mereka pada metode ini. Seorang ayah dari siswa kelas enam yang telah enam kali membolos, Raphael Garcia, menyatakan, dia tidak menyukai konotasi yang ditimbulkan penggunaan alat pelacak itu.

"Saya merasa pihak sekolah terlalu memaksa. Membuat anak-anak ini membawa alat untuk melacak keberadaan mereka adalah tindakan yang sangat ekstrim. Ini membuat kita terlihat seperti pelaku kriminal," kata Raphael. (rfa)(rhs)

news.okezone.com




0 komentar:

Posting Komentar